Minggu, 10 Mei 2015

KEBENARAN SEJATI MENGENAI SOFT SKILLS

Sumber kecemasan dan frustasi bukan berasal dari penguasaan keahlian teknis atau profesional (hard skills). Sebaliknya, masalah selalu berasal dari kekurangan dalam penguasaan soft skills - karakter dan perilaku non-teknis yang diperlukan untuk menuju karier yang sukses.

Jadi soft skills benar-benar penting, mengapa banyak orang sukar memprelajari soft skills? Jawabannya, bagi sebagian besar orang, soft skills dianggap tidak terlalu penting. Mereka pun bingung tentang makna soft skills sesungguhnya.

PENCARIAN SEBUAH DEFINISI

Keterampilan merupakan bagian dari keseimbangan kerja, tetapi itu hanya untuk pemula. Walaupun hard skills mengacu pada kemampuan teknis dan pengetahuan faktual yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan, soft skills memungkinkan Anda untuk lebih efektif menggunakan kemampuan teknis dan pengetahuan faktual tersebut. Soft skills mencakup keterampilan pribadi, sosial, komunikasi dan perilaku menajemen diri.

Soft skills mencakup spektrum kemampuan dan sifar-sifat manusia yang luas, seprti: kesadaran diri, dapat dipercayam berhati nurani, mampu beradaptasi, berpikir kritis, bersikap, berinisiatif, berempati, percaya diri, berintegrasi, penguasaan diri, kesadaran berorganisasi, bersahabat, berpengaruh, berani mengambil resiko, bisa menyelesaikan masalah, punya jiwa pemimpin, mimiliki manajemen waktu, dan beberapa yang lain. Banyak, ya ???

Semua soft skills melengkapi hard skills dan sangat penting bagi kesuksesan di lingkungan kerja yang keras dan saling sikut. Anda boleh saja memiliki semua keahlian teknis terbaik, tetapi jika Anda tidak dapat menjual ide, bergaul dengan orang lain, atau menyelesaikan perkerjaan tepat waktu, Anda dipastikan tidak akan meraih apa-apa.

NIHIL RESPEK

Apa pun cara mendefinisikan soft skills, penghargaan terhadap pentingnys soft skills masih setipis kulit ari. Lagi pula, bagimana mungkin sesuatu yang dianggap "soft" (lembut) berada dalam dunia bisnis yang keras dan penuh ambisi atau berpengaruh pada hasil akhirnya? Soft skills secara umum hanya disikapi "baguslah jika Anda menguasainya" - bahkan jika Anda pun terlahir dengan keterampilan itu - tetapi bukan sebagai elemen penting dalam meraih sukses.

Banyak perusahaan akhirnya bahkan mulai memberi respek pada manfaat soft skills. Mereka menemukan korelasi antara kompetensi soft skills seorang pekerja dengan hasil positif kinerjanya serta kenaikan gaji yang diperolehnya. Soft skills juga menjadi pertimbangan signifikan bagi perusahaan dalam upaya perekrutan. Penelitian terbaru menggarisbawahi pentingnya soft skills di tempat kerja. 

Menurut data, perusahaan yang secara efektif memberi pengakuan pada keunggualn pribadi telah menyabet keuntungan tiga kali lipat diukur dengan imbal hasil ekuitas (ROE/ Return Of Equity) - dibandingkan denga perusahaan yang ridak bersikap respek terhadap pekerjaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar